Memaknai Kemerdekaan dengan Terus Menjaga Semangat Juang Para Pahlawan
RADARSUMEDANG.ID, JATINANGOR–Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKS H Ridwan Solichin, SIP, MSi mengaku bersyukur bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia, seluruh bangsa Indonesia bisa kembali bersuka cita merayakannya dengan berbagai perlombaan dan kegiatan yang bermakna.
“Sudah sepantasnya kita terus mengucapkan rasa syukur, bangsa Indonesia kembali memperingati hari paling bersejarah yakni hari kemerdekaan yang ke-77. Sebuah momentum yang sakral, karena bangsa Indonesia menyatakan lepas dari cengkraman penjajah Belanda dan mengisi alam kemerdekaan ini dengan torehan-torehan gemilang demi kelangsungan bangsa dan negara ini,” terang Kang RinSo, sapaannya, kemarin.
Jika menengok sejarah perjalanan bangsa, kemerdekaan bangsa ini direbut dan dipertahankan oleh para pejuang dan pahlawan bangsa dengan tetesan darah dan air mata. “Para pejuang dan para pahlawan berjuang mempertaruhkan segalanya termasuk nyawanya demi tegaknya merah putih di atas bumi pertiwi,” ulasnya.
Tidak terhitung jasa para pejuang dan pahlawan yang telah memberikan sumbangsihnya kepada bangsa dan negara ini, hingga kita saat ini masih bisa menikmati alam kemerdekaan. “Hidup di alam merdeka hingga sekarang ini harus diisi dengan semangat juang dari para pahlawan kita terdahulu. Bagaimana para pejuang terdahulu rela berkorban, cinta tanah air, dan tegas melawan musuh-musuh yang merongrong yang ingin kembali menjajah kita,” katanya.
Hanya saja, menurut alumni Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) jurusan Kajian Ketahanan Negara, secara fisik saat ini memang sudah tidak ada lagi penjajahan bangsa atas suatu bangsa dengan mengkonsentrasikan seluruh kekuatanan militernya secara penuh mengontrol negeri ini sebagaimana terjadi sebelum tahun 1945.
“Penjajahan atau kolonialisme maupun imperialisme kuno memang sudah hilang, namun kita sebagai negara bangsa harus terus waspada dengan penjajahan gaya baru atau apa yang disebut Bung Karno dengan sebutan Neokolim atau kolonialisme gaya baru. Karena cara-cara neokolim tidak lagi terang-terangan dengan cara perang terbuka, tetapi lebih memakai cara-cara halus, seperti dengan perang pemikiran atau pun proxy war,” katanya.
Karena musuh-musuh bangsa Indonesia di luar sana, lanjut Kang RinSo, sangat sulit untuk menghancurkan bangsa Indonesia dengan peperangan terbuka, karena penjajah Belanda yang selama 350 tahun menjajah saja bisa diperangi dan terusir.
“Maka mereka mulai menggunakan cara-cara lain yang bertujuan untuk melemahkan bangsa Indonesia agar bisa dikuasai dan tidak perlu dengan menempatan konsentrasi pasukannya. Mereka cukup memasukan pengaruh asing yang buruk melalui narkoba, budaya asing yang tidak selaras dengan nilai-nilai ketimuran, paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila, dan menjauhkan generasi sekarang dari agamanya,” urainya.
Sejarah membuktikan, bagaimana Belanda melemahkan perjuangan Rakyat Aceh. Peperangan fisik berpuluh-puluh tahun tidak mampu mengalahkan kekuatan Rakyat Aceh dibawah komando Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien.
“Namun dengan rekayasa sosial Belanda di tengah-tengah masyarakat Aceh lewat cara-cara licik Snouck Hurgronje alias Abdul Ghofar yang berpura-pura jadi seorang muslim, dengan mudah Aceh dikuasai Belanda dan para pejuangnya diasingkan dan dihukum mati,” ulasnya.
Terlebih di era disrupsi saat ini, tantangan bangsa Indonesia semakin bertambah dan kompleks. Jika memaknai kemerdekaan itu artinya hidup bebas atau tidak terkekang dari penjajah, maka sekarang maknanya bisa lebih luas lagi.
“Merdeka harusnya kita bisa terbebas dari kemiskinan, penindasan dan kebodohan. Makna merdeka juga kita seharusnya terbebas dari belenggu tekanan ekonomi, sosial budaya dan sebagainya,” jelasnya.
Hidup di alam kemerdekaan juga, menurut Kang RinSo bisa berarti pula memiliki kebebasan berpendapat dan berekspresi. “Jangan sampai kita selama 77 tahun ini hanya merdeka secara fisik, namun pemikiran, ekonomi, sosial serta politik kita dibawah penjajah asing,” tandasnya.
Kang RinSo berharap pada momentum HUT ke-77 Kemerdekaan RI ini, seluruh elemen bangsa mulai pemerintah dan rakyat Indonesia untuk sama-sama mewujudkan Indonesia adil dan sejahtera. (*/rik)
The post Memaknai Kemerdekaan dengan Terus Menjaga Semangat Juang Para Pahlawan appeared first on Radar Sumedang.
0 Comments