Ada Nuansa Berbeda Saat Upacara HUT RI di Sumedang
RADARSUMEDANG.ID – Untuk pertama kalinya sejumlah tamu undangan Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-77 tingkat Kabupaten Sumedang mengenakan pakaian adat.
Mereka ini merupakan para tamu undangan dari beberapa perwakilan etnis yang telah menetap di Sumedang.
Seperti biasa upacara bendera dilakukan dengan lancar dan khidmat tanpa kendala apapun. Sejumlah tamu undangan seperti para veteran, tokoh masyarakat, tokoh agama, ormas, pemuda dan pelajar, termasuk para pejabat struktural hadir dengan pakaian resmi.
Namun di antara para tamu undangan justru ada beberapa yang menggunakan pakaian adat khas dari beberapa suku bangsa di Indonesia.
Ternyata hal itu merupakan inisiasi dari Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Sumedang agar semua etnis suku bangsa yang ada di Indonesia khususnya di Sumedang turut serta menjadi bagian yang memeriahkan HUT RI ke-77 tahun 2022.
Menurut Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Sumedang, Muhammad Amin Muhidin, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk.
Oleh sebab itu ia berharap rasa persatuan, kebangsaan dan persaudaraan antar suku di Kabupaten Sumedang bisa lebih terjalin.
“Mereka betul-betul mempersiapkan secara mandiri dari mulai pakaian adat, aksesori, sampai make up. Ada yang dari Kepulauan Nias, Sunda, Betawi, Minang, Bali, Papua, Lampung, Sumatera Barat, dan Dayak,” kata Amin kepada RADARSUMEDANG.ID di Pendopo Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Rabu (17/8).
Adapun kata Amin, sejauh ini ada 10 suku bangsa yang sudah menetap di Sumedang. “Akan tetapi sebetulnya di Sumedang itu semua suku bangsa karena ada yang dari IPDN dan UNPAD. Sehingga saya pikir Sumedang ini merupakan tempat berkumpulnya seluruh suku bangsa di Indonesia,” ujarnya.
Sementara Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir selaku Inspektur Upacara menyebutkan peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun ini memiliki nuansa yang berbeda.
Pertama dari sisi tempat yang biasanya di halaman belakang PPS sekarang digeser ke halaman depan dengan wajah lapangan upacara yang baru.
Kedua yaitu adanya tradisi sakral baru yang diterapkan sebelum Upacara Bendera dimulai yaitu iring-iringan yang dikemas dalam Kirab Bendera Pusaka untuk mengawal bendera pusaka dari Gedung Negara menuju PPS.
Ia pun bersyukur upacara bendera dalam memperingati HUT RI ke-77 tahun ini bisa dilaksanakan setelah sebelumnya pandemi Covid-19 membatasi segala kegiatan termasuk peringatan hari besar nasional (PHBN).
“Alhamdulillah hampir seluruh etnis mengiringi pembawaan bendera pusaka. Ini menandakan bahwa kemerdekaan diraih berdasarkan kerjasama dan kekompakan berbangsa bernegara. Berbagai suku, adat, agama bersatu padu memerdekakan negara kita,” ucap Dony. (jim)
0 Comments